Tentang Sebuah Kota Dengan Sejuta Kerinduan

Malam menyambut sepi melanda ku,seperti biasanya hidup sendiri di kota adalah suatu keharusan untuk berjuang demi semua cita-cita,hari-hari ku tak selalu sepi hanya malam yang menimbulkan rindu.Untuk sejauh ini aku belum bisa pulang ke rumah bertemu dengan mereka penyemangat ku,orang yang selalu ada dibelkangku untuk mendukung apapun yang terbaik untuk ku.Ntah angin apa yang membuat ku ingin sekali luar malam ini,mungkin karna kerinduan yang tak bisa aku lampiaskan.Rumah ku dikota tak seramai di kampung,banyak orang-orang yang bisa aku ajak berbicara,bercanda kadang makan pun aku tak harus sendiri.Aku disini hanya sendiri,tanpa ada orang tua,kakak maupun adik ku tidak terlalu buruk tapi jika sudah rindu itu yang membuat ku kesal.


Kesal dengan air mata ku,aku tidak bisa menahan air mata ku jika aku sudah rindu,tidak mudah untuk pulang dan bersama mereka karna banyak tuntutan di kota ini yang harus aku selesaikan.Untuk bertemu pun hanya sekali setahun dan dnegan jangka waktu yang singkat,jika aku sudah sangat rindu aku akan menelpon mereka.Tap[i hanya suara yang bisa aku dengar bukan senyum yang langsung ada di depan ku.Bukan pelukan yang aku dapatkan,tapi aku tahu lewat doa mereka sudah menitip kan peluk hangat untuk ku.Aku tau bagaimana mereka,tidak ingin mengungkap rindu karna mereka tau aku akan memikirkan nya hingga aku menangis.

Malam ini sepulang dari tempat kerja,aku merasa aku harus keluar ketempat yang sering aku kunjungi dengan teman ku dan sesekali hanya sendiri jika aku sedang bosan di rumah.Tempat tongkrongan banyak anak-anak mudan di medan ini,tempat yang nyaman untuk menenangkan diri,Ismud Park ini sudah sering aku kunjungi dan mungkin sudah banyak yang mengenal aku disitu karna setiap datang aku akan mengambil kursi paling pojok dan memesan coffe yang sama tiap datang.Kadang aku membaca novel ku disitu dan kadang juga hanya mendengarkan musik.Sendiri membuat ku semakin nyaman,aku belum terpikir untuk mencari pasangan,karna bagiku orang tua ku adalah prioritasku.Aku hanya ingin membagi cinta,kasih sayang dan rindu untuk mereka saat ini.


Karna hanya memikirkan diri ku saja aku seperti dalam banyak masalah,bukan nya untuk menutup hati.Tapi aku belum membahagiakan mereka dan diri ku,bagaimana aku bisa membahagiakan orang lain?Ibu ku selalu bertanya bagaimana pekerjaan ku?bagaimana hari-hari ku di kota yang keras ini,aku sellau menjawab "baik-baik saja bu" jawaban yang selalu aku beri kepada ibu ku.Aku tidak pernah bilang bahwa aku merindukan mereka,tapi mereka sudah tau jika aku menangis saat bertelepon dengan mereka itu aku sedang dan sangat ingin bertemu dengan mereka.Manja?aku rasa wajar seorang anak yang pergi jauh merantau merindukan orang tua nya,menangis bukan lah larangan kan?Tuhan juga membiarkan kita menangis jika memang itu bisa membuat kita lega.

Untuk itu semua aku anggap biasa saja,aku tidak pernah mengatakan apa-apa saat mereka mengejek ku manaja,karna memang manusiawi jika aku menangis hanya karna merindukan orang tua ku.Kota ini begitu sepi walau kadang di keramaian,malam yang membuat ku rindu aku sangat membenci nya.Aku begini hanya karna aku tidak tidak bisa jauh dengan orang yang aku sayang.Aku mau membawa rindu ku kedalam doa sambil menangis,aku tidak tau apa Tuhan mengerti yang sedang kurasakan,ntah lah aku hanya ingin menangi saja malam itu.Untuk kalian aku sangat merindukan rumah dan kehadiran kalian,aku harap kalian datang menemui ku di kota ini.Jangan membuat ku menunggu aku tidak bisa menunggu jika soal rindu.Aku harap rindu ku dapat terbalas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Tips Yang Bisa Kamu Gunakan Saat Berbelanja di Supermarket Agar Tidak Kalap Dengan "Buy 2 Get 1 free"

Cincin Terakhir

Serba-Serbi di Kota Keras!