Cincin Terakhir

Aku yang mempunyai trauma akan pernikahan membuat ku tertutup dan tak ingin mengenal siapapun untuk saat ini.Kegagalan dalam hubungan yang serius kadang membuat kita stress dan ada juga yang hampir mengakhiri hidup nya.Dan tidak dengan ku,aku rasa aku tidak perlu bertindak begitu anarkis hanya karna kegagalan yang aku hadapi.Bukan sekali dua kali kegagalan itu hampir membuat ku terbiasa dan sakit hati yang aku rasakan tidak separah aku pertama kali di tingalkan.

Aku merasa bahwa takdir ku bukan mereka yang meninggalkan ku,aku selalu bersabar dan aku juga tentu nya tidak ingin membuka hati dengan yang lain dengan secepat itu.Aku di suruh untuk lebih teliti dan jangan sampai terulang lagi,memang aku terlalu ceroboh.Terlalu mudah percaya dengan orang dan akhirnya luka yang ku dapat.Tapi ya sudahlah itu semua Tuhan yang mengatur dan pilihan Tuhan tidak akan pernah salah,jika sekarang belum saat nya bertemu dengan seseorang yang Tuhan berikan,aku mencoba untuk menutup hati.

Setiap orang yang mencoba masuk kedalam kehidupan ku aku menolak dan belum saat nya,karna luka yang kemarin belum seutuhnya sembuh.Aku mencoba untuk membenahi diri dan belajar banyak tentang hubungan yang mengarah ke pernikahan,karna kegagalan kemarin bukan akhirnya tapi pelajaran.Jika memang sudah sembuh dan juga saat nya aku membuka hati itu tidak segampang yang kalian pikir kan,aku juga harus lebih berhati-hati lagi agar tidak terulang luka yang sama.

Setelah waktu yang lama,aku bertemu dengan lelaki yang mungkin menurut ku dia adalah orang yang di takdirkan Tuhan bersama ku.Tapi aku tidak mau langsung menangapi nya,aku berusaha menghindari luka yang kemarin aku rasakan berulang kali.Pertemuan kami yang mungkin kalian juga pernah bertemu dengan pasangan kalin di tempat ini,dan kalian merasa dia adalah takdir yang di kirim Tuhan.Dia bertemu dengan ku di salah satu tempat ibadah di Medan,tempat dimana aku selalu beribadah setiap minggu pagi.

Aku tidak berharap kami akan bertemu ditempat itu,karna aku tahu mencari pasangan yang sama-sama mau menyembah Tuhan itu sulit di dapatkan sekarang.Tapi fikiran ku terlalu diracuni oleh pemandangan yang kulihat,aku menemukan nya di tempat yang mungkin tempat kami akan di persatukan.Aku sudah lama mengenal nya dan pertemuan ini yang membuat kami semakin akrab,tak seakrab biasanya.Kini kami juga sering beribadah bersama dan pergi bersama layak nya sepasang kekasih.

Tapi aku tidak berharap banyak padanya karna aku sudah terlalu lelah untuk mengulang dan mengalami kegagalan.Tapi dengan perjuangan nya selama ini,aku rasa dia bersungguh-sungguh dan tidak ingin membuat ku merasakan hal yang sama lagi.Hingga minggu pagi dimana kami beribadah,dia menyatakan semua nya,aku tidak terkejut karna aku sudah mengetahui nya terlebih dahulu.Aku hanya bingung menjawab apa karna gereja yang penuh dengan orang beribadah,mungkin dia tahu aku belum bisa yakin dengan orang saat ini.Tapi dia tidak menyerah di terus ada untuk ku,dia selalu berusaha mengembalikan kepercayaan ku lagi.

Hingga ada satu perjuangan yang membuat ku yakin untuk menerima dia,perjuangan yang nekat dan menurut ku itu sangat berbahaya.Aku luluh dengan nya dan aku yakin aku tidak akan merasakan hal yang sama lagi dengan nya.Aku menerima nya dan yang membuat ku terkejut,dia tidak mengajak ku untuk pacaran dulu dia ingin melamar dan segera menikah dengan ku.Spontan aku seperti tidak percaya,inikah takdir yang diberikan Tuhan padaku setelah merasakan sakit yang berulang kali?

Aku sangat bahagia dan memeluknya dengan erat,dengan air mata yang jatuh dia mengusap kepala ku dan berkata"aku tidak akan membuat mu merasakan hal yang sama lagi".Aku sangat bahagia aku tidak tahu harus mengatakan apa,di hari sebelum lamaran kami pergi ke salah satu toko yang ada di medan tempat tinggal kami,kami memilih cincin mana yang akan kami pakai nanti.Ya,cincin adalah pengikat kami yang tidak akan pernah diputuskan kecuali maut yang memisahkan.Cincin adalah benda penting menurut ku dalam pernikahan,karna itu sebuah bukti bahwa kami memang siap menerima semua nya bersama.




Cincin yang pertama kali aku lihat membuat ku terpesona,batu kecil yang berkilau dengan warna pink yang sangat mewah.Aku langsung menunjuk ke arah cincin itu dan aku tidak mau yang lain selain cincin yang dinamai cincin"pink diamond"tersebut.Dia juga setuju karna bentuk nya yang tidak terlalu norak,dia cincin yang sederhana namun mewah.Warna pink kesukaan ku,aku sangat menyukai nya dan mungkin itu akan menjadi pernikahan yang sangat bahagia.

Ini adalah cincin terakhir dan akan selamanya begitu,tidak ada lagi luka yang sama.Terimakasih telah meyakinkan ku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Tips Yang Bisa Kamu Gunakan Saat Berbelanja di Supermarket Agar Tidak Kalap Dengan "Buy 2 Get 1 free"

Serba-Serbi di Kota Keras!